logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊTekanan terhadap Pasar...
Iklan

Tekanan terhadap Pasar Obligasi Diyakini Hanya Sementara

Pasar surat utang negara yang diterbitkan pemerintah Indonesia diproyeksikan menguat seiring dengan kembalinya investor asing dari pasar obligasi Pemerintah Amerika Serikat.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xODNlmBXy44FzBFypShpZyEQmoU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F1e0a7452-4ec5-4c96-af62-ed52b809eed0_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Penawaran investasi Surat Berharga Negara (Savings Bond Ritel/SBR) 008 di laman perusahaan rintisan bidang teknologi, Investree, di Jakarta, Rabu (18/9/2019). SBN ritel yang ditawarkan secara daring melalui perusahaan teknologi finansial (tekfin/fintech), perusahaan efek, dan perbankan mampu menggenjot perolehan dana investasi dari investor milenial. Jumlah investor milenial cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sejumlah sentimen negatif masih membayangi pasar obligasi atau surat utang Pemerintah Indonesia. Namun, tren rendahnya hasil lelang surat utang negara diproyeksi tidak akan berlangsung lama. Ke depan, pasar obligasi dalam negeri diprediksi kembali perkasa dipengaruhi surat utang Pemerintah Amerika Serikat yang akan segera memasuki periode penurunan imbal hasil.

Pemerintah akan melelang surat utang negara (SUN) dalam mata uang rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021. Untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan tersebut, pemerintah kembali menggelar lelang SUN pada Selasa (30/3/2021).

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan