logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBeras Sisa Impor Menumpuk...
Iklan

Beras Sisa Impor Menumpuk karena Program Rastra Distop

Penyaluran bantuan sosial melalui program Beras Sejahtera dihentikan sejak Mei 2019. Hal itu dilakukan karena pemerintah melalui Kementerian Sosial mengubah penyaluran beras menjadi bantuan pangan nontunai.

Oleh
ANGGER PUTRANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0AaRoU4HraBkSLfNkyOeyfi0v7M=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F20210322GER_Beras-Sisa-Impor-2018-1_1616394749.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Petugas memeriksa kondisi beras sisa impor tahun 2018 yang masih tersimpan di Gudang Perum Bulog Ketapang II, Banyuwangi, Senin (22/3/2021). Masih ada 3.000 ton beras sisa impor yang tersimpan di sejumlah gudang Bulog Banyuwangi dari total 20.000 ton beras asal Vietnam yang turun di Banyuwangi pada tahun 2018.

BANYUWANGI, KOMPAS β€” Beras sisa impor 2018 yang menumpuk di gudang-gudang Perum Bulog jumlahnya 275.811 ton. Komisi IV DPR yang membidangi pertanian menilai, salah satu yang menyebabkan penumpukan beras impor tahun 2018  akibat dihentikannya program pembagian beras sejahtera bagi keluarga miskin.

Saat impor beras 2018 masih tersisa ratusan ribu ton, muncul wacana pemerintah mengimpor 1 juta ton beras dalam waktu dekat. Padahal, saat ini sebagian petani sedang memasuki musim panen raya.

Editor:
agnespandia
Bagikan