logo Kompas.id
EkonomiDidera Pandemi, ”Kampung...
Iklan

Didera Pandemi, ”Kampung Starling” Tetap Berdenyut...

Pedagang kopi keliling—sering disebut starling alias Starbucks keliling—memilih bertahan dengan omzet tak menentu di tengah situasi pandemi Covid-19 ketimbang pulang kampung tanpa kepastian.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mfOh2aiQatvhECqRVKkDsHoex0Y=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F09ea8aba-857f-4605-a4a0-23d5f419d15d_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY

Suasana di Kampung Starling, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (23/3/2021). Pedagang kopi keliling—sering disebut starling alias Starbucks keliling—bertahan meskipun omzet tak menentu imbas pandemi Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS — Pedagang kopi keliling alias starling, pelesetan dari Starbucks keliling, menolak kalah dari hantaman pandemi Covid-19. Mereka tetap bersemangat mengayuh pedal sepedanya ke ruang-ruang publik atau pusat keramaian meskipun omzet masih tak menentu.

Denyut usaha dan ikhtiar memperjuangkan hidup dari usaha kecil ini dapat dirasakan di kawasan tempat para starling bermukim di gang sempit pinggir Kali Ciliwung Lama, Selasa (23/3/2021). Tempat mereka bermukim ditandai dengan gapura bertuliskan kawasan Pedagang Kopi Keliling di Jalan Prapatan Baru, Senen, Jakarta Pusat. Banyak pula yang menyebutnya ”Kampung Starling”.

Editor:
Madina Nusrat
Bagikan