ekonomi kerakyatan
”Holding” Ultramikro Tawarkan Perluasan Akses Pembiayaan
”Holding” BUMN tak sekadar menyasar pelaku usaha ultramikro. Pembentukan perusahaan induk yang akan dimotori BRI ini juga akan berupaya mengurangi ketergantungan masyarakat pada rentenir.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200706_133110_1594017382.jpg)
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) Teten Masduki (tengah) sedang memegang sepatu produksi lokal bermerek Fortuna Shoes. Kunjungan pameran ini dalam rangka peresmian Gedung Smesco sebagai pusat layanan konsultasi bagi koperasi dan UMKM, Kamis (2/7/2020), di Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menunjukkan keberpihakan terhadap produk dalam negeri melalui pembentukan induk usaha badan usaha milik negara yang bergerak di sektor pembiayaan ultramikro. Kehadiran induk usaha ini diharapkan berdampak positif pada ekosistem pembiayaan ultramikro yang dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas.
Pembentukan induk usaha atau holding badan usaha milik negara (BUMN) pembiayaan usaha ultramikro ditargetkan rampung pada triwulan III-2021. Holding ini akan beranggotakan tiga BUMN, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).