logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊEkonomi Membaik, Stimulus...
Iklan

Ekonomi Membaik, Stimulus Listrik Dikurangi

Kondisi perekonomian Indonesia dinilai membaik. Oleh karena itu, pemerintah mengurangi stimulus tarif listrik secara bertahap, terutama bagi kelompok masyarakat yang menjadi pelanggan listrik bersubsidi.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6SMx8qEhD_3UiruH6EQ8Ds_H6CE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Faf4a410d-ecdd-4a50-a0d4-71d3db44e138_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Petugas secara berkala mengontrol peralatan di gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) 500 kV PT PLN (Persero) di Gandul, Jawa Barat, Kamis (25/2/2021). GITET Gandul yang telah beroperasi sejak tahun 1984 ini merupakan salah satu gardu induk yang memiliki peran vital dalam menyuplai kelistrikan Ibu Kota dan sistem kelistrikan Jawa-Bali. GITET Gandul mendapat suplai energi listrik dari sistem pembangkit Suralaya dan Paiton.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah mengurangi stimulus tarif listrik bagi pelanggan tertentu menyusul membaiknya perekonomian Indonesia. Pengurangan stimulus sebesar 50 persen berlaku bagi pelanggan rumah tangga golongan 450 volt ampere dan 900 volt ampere. Pemberian stimulus berlaku hingga Juni 2021.

Stimulus tarif listrik diberikan pemerintah sejak pandemi Covid-19 merebak pada Maret 2020. Kategori  penerima stimulus tarif listrik adalah pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA yang digratiskan sepenuhnya, rumah tangga 900 VA tidak mampu mendapat diskon tarif 50 persen, serta pelanggan bisnis kecil dan industri kecil, masing-masing 450 VA, yang juga dibebaskan 100 persen untuk tagihan listriknya. Total jumlah pelanggan tersebut mencapai 32,7 juta pelanggan.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan