logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMahalnya Cabai Rawit, Usaha...
Iklan

Mahalnya Cabai Rawit, Usaha Warung Makan di Jakarta Menjerit

Pengusaha warung makan sulit bertahan saat cabai rawit sedang mahal di Jakarta. Sebagian mereka berusaha menekan uang belanja meski kunjungan pelanggan belum normal selama pandemi Covid-19.

Oleh
ADITYA DIVERANTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Znpm4FplJGavL8SSPOEy-tpx56E=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F07c67ac1-b15e-4db1-a396-6bcabe9e2008_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Pegawai Rumah Makan Nasi Kapau di Senen, Jakarta Pusat, mengambil masakan untuk pembeli, Kamis (4/3/2021).

JAKARTA, KOMPAS β€” Harga cabai yang mahal selama pandemi Covid-19 menambah kerugian beberapa pengusaha warung makan di Jakarta. Mereka sulit bertahan dengan kondisi naiknya harga bahan baku, sementara penjualan di masa ini juga belum normal.

Harga sejumlah jenis cabai merangkak naik sejak pandemi melanda. Cabai rawit, misalnya, sejak pertengahan 2020 mencapai sekitar Rp 100.000 per kilogram (kg). Harga ini juga makin tinggi sejak awal tahun 2021, mencapai kisaran Rp 120.000 per kg.

Editor:
Madina Nusrat
Bagikan