logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊAbdul Halim Iskandar: Modal...
Iklan

Abdul Halim Iskandar: Modal Pemulihan dari Desa

Dengan modal sumber daya alam, semangat gotong royong dan kekeluargaan, serta badan usaha, desa berpotensi sebagai sumber kekuatan untuk memulihkan perekonomian nasional yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yW-OMsZvTmOPV_MraBavvhX1LQE=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F3dc797e0-3ec0-4c77-b9ee-b65ac8844f68_jpg.jpg
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Warga Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (7/9/2020), membangun drainase sebagai bagian program padat karya tunai desa. Pembangunan dengan memanfaatkan dana desa tersebut diharapkan dapat mengungkit pertumbuhan ekonomi di desa selama masa pandemi ini.

Desa disebut sebagai salah satu kunci penting pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19. Sumber daya alam, semangat gotong royong dan kekeluargaan, serta badan usaha milik desa atau BUMDes menjadi modalnya. Dengan ditopang dana desa untuk bantuan langsung tunai dan program padat karya, desa diharapkan berperan lebih dalam pemulihan ekonomi.

Dari Rp 72 triliun dana desa tahun ini, alokasi untuk program padat karya tunai desa mencapai Rp 37,08 triliun. Jumlah tenaga kerja yang terserap ditargetkan mencapai 4,2 juta orang. BUMDes juga diperkuat menyusul ditetapkan sebagai badan hukum dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Meski demikian, sejumlah pekerjaan rumah masih harus dituntaskan agar desa dapat benar-benar menjadi pemain penting program pemulihan ekonomi nasional.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan