logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMenanti Gerak Masif BUMN
Iklan

Menanti Gerak Masif BUMN

Peran BUMN penerima dana jumbo dalam pemulihan ekonomi tengah ditunggu. Efektivitas suntikan dana ini perlu diuji agar perusahaan-perusahaan pelat merah itu tak sekadar cari selamat sendiri di kala pandemi Covid-19.

Oleh
AGE/APO/JUD/LKT
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gCy53e9629YG_CiZzHLkwHE-qUw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F523b6bf2-23a3-4aaa-b1eb-37f07c33cb84_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Roni Dwi Susanto (kiri ke kanan) secara bersama-sama meluncurkan program Pasar Digital UMKM dari Kementerian BUMN, Bela Pengadaan dari LKPP, dan Laman UKM dari Kemenkop dan UKM di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (17/8/2020). Peluncuran program-program tersebut adalah salah satu upaya pemerintah untuk memulihkan UMKM dari tekanan karena pandemi, mengingat peranan UMKM dalam kontribusi nasional sangat signifikan.

Ekonomi nasional pada 2020 tumbuh minus 2,07 persen. Seiring dengan itu, jumlah pengangur dan penduduk miskin bertambah menjadi 9,77 juta penganggur per Agustus 2020 dan 27,55 juta orang miskin per September 2020. Tingkat kemiskinan Indonesia per September 2020 sebesar 10,19 persen sehingga menempatkan kembali Indonesia ke tingkat kemiskinan dua angka yang ditinggalkan sejak Maret 2018.

Dalam upaya memulihkan ekonomi serta mengatasi lonjakan pengangguran dan kemiskinan, pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan terkait perlu berkolaborasi. Tak terkecuali perusahaan-perusahaan milik negara. Apalagi, pemerintah telah menyuntikkan dana yang cukup besar kepada sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) di tengah pandemi Covid-19.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan