logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊTak Ada Jalan Pintas, Tak...
Iklan

Tak Ada Jalan Pintas, Tak Cukup Hanya Buka Pintu

Indonesia bisa memainkan peran strategis dalam forum global. Namun, Indonesia harus mengubah perspektif, tidak hanya sebagai negara konsumen, tetapi juga negara produsen yang menyuplai barang secara global.

Oleh
Agnes Theodora
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CJRaHqyQrB0aPXOJy8kz0MV-yjg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2Fd24925f8-b5b3-48c0-97e2-77db71c79fb7_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Kapal kontainer ditarik tug boat saat memasuki Dermaga New Priok Container Terminal One, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor RI pada Januari-November 2020 sebesar 146,784 miliar dollar AS, lebih rendah dibandingkan dengan ekspor pada Januari-November 2019 yang senilai 153,254 miliar dollar AS. Penanganan Covid-19 menjadi sentimen yang memengaruhi optimisme pasar dan diperkirakan bisa semakin menggeliatkan perdagangan.

Sepanjang 2020, pemerintah mengejar penandatanganan sejumlah perjanjian dagang internasional dan membuka diri ke pasar dunia. Namun, membuka pintu lebar-lebar pada perdagangan bebas saja tidak cukup. Tidak ada jalan pintas untuk memperbaiki kinerja perdagangan di kala pandemi. Pembenahan strategi yang komprehensif lintas sektor mutlak menjadi keharusan.

Menjelang akhir 2020, situasi perdagangan global berangsur membaik. Pada Oktober 2020, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) merevisi proyeksinya terkait pertumbuhan perdagangan barang dunia. Sebelumnya, April 2020, saat Covid-19 mulai merebak mendunia, WTO sempat memperkirakan volume perdagangan barang dunia selama 2020 akan anjlok 13-32 persen.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan