logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPemerintah Pastikan Tidak...
Iklan

Pemerintah Pastikan Tidak Intervensi Kedelai

Pemerintah menyatakan tidak akan mengintervensi harga kedelai impor di dalam negeri dan menyerahkannya pada mekanisme pasar. Lonjakan harga kedelai dunia mencerminkan stok dan permintaan di pasar global.

Oleh
Agnes Theodora / M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OtMqKJh3dZXPtmWY7dVeG8VgQVk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F2ec3fb6e-7097-4158-b080-28ee382d8b5a_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pekerja menata kedelai yang akan dibuat menjadi tempe di bambu tatakan di sentra produksi tempe Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk pertama kalinya setelah   mogok produksi, Minggu (3/1/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah memastikan tidak akan mengintervensi dan menyerahkan harga kedelai sesuai mekanisme pasar. Lonjakan harga kedelai di dalam negeri dinilai sebagai hal yang tidak bisa dihindari sejalan dengan situasi harga di pasar global.

Sebelumnya, para produsen tahu dan tempe di sejumlah daerah di Indonesia mogok produksi pada 1-3 Januari 2021. Mereka meminta pemerintah menstabilkan harga kedelai impor di dalam negeri yang melonjak dari Rp 7.200 per kilogram (kg) menjadi Rp 9.500 per kg dalam sebulan terakhir.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan