Saatnya Pulih dengan Energi Bersih
Pembangunan rendah karbon punya dampak berganda, antara lain, menyerap tenaga kerja, mengurangi subsidi fosil, dan menyelamatkan lingkungan. Namun, bergantung pada niat politik para pengambil kebijakan.
Wacana transisi energi, yaitu meninggalkan energi fosil dan beralih ke energi bersih dan terbarukan, menguat di masa pandemi Covid-19. Pandemi membawa perekonomian global, tak terkecuali Indonesia, ke dalam resesi. Pembangunan rendah karbon dipandang sebagai solusi pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi tersebut.
Pembangunan rendah karbon adalah kebijakan, program, dan pelaksanaan pembangunan yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi rendah emisi gas rumah kaca. Model ini sebagai respons atas dampak perubahan iklim, perbaikan kualitas lingkungan, dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGβs). Pembangunan dengan cara ini menempatkan isu perubahan iklim sebagai basis utama untuk mendukung pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan.