logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPembangunan PLTS Apung...
Iklan

Pembangunan PLTS Apung Dimulai, Industri Panel Surya Berpotensi Tumbuh

PLTS adalah salah satu pembangkit yang diandalkan untuk mempercepat capaian bauran energi nasional pada 2025. Namun, hal ini perlu didukung dengan tumbuhnya industri di dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aCICBKQDnohFHeAy-dG_NGX0830=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190423RAM-PLTS_1556023372.jpeg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Pembangkit listrik tenaga surya di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (23/4/2019). Tenaga surya merupakan salah satu bentuk energi baru terbarukan yang terus dikembangkan. Sampai saat ini, pengembangan energi baru terbarukan baru mencapai 9 persen dari target 23 persen pada 2025.

JAKARTA, KOMPAS β€” PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bersama perusahaan dari Uni Emirat Arab memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS terapung berkapasitas 145 megawatt di Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Momentum tersebut dapat menjadi kesempatan bagi industri panel surya di Indonesia untuk tumbuh berkembang.

PLTS terapung itu merupakan yang pertama dan terbesar di kawasan ASEAN. Proyek itu dikerjakan PT Pembangkitan Jawa Bali, anak usaha PLN, bersama Masdar, pengembang listrik dari energi terbarukan yang berbasis di Abu Dhabi.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan