logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPahitnya Covid-19 Masih Terasa...
Iklan

Pahitnya Covid-19 Masih Terasa bagi UMKM Kopi

Sebagai komoditas unggulan, penjualan kopi masih terdampak pandemi Covid-19. Penyimpanan produk yang belum terserap dengan skema resi gudang menjadi salah satu pilihan.

Oleh
SHARON PATRICIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kRy8V-128NeBENgoDUNXWVx4k4Q=/1024x685/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20201014egiA-sosokpetanikopi_1602676394.jpg
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Penjemuran biji kopi.

Sebagai komoditas unggulan, kopi dalam masa pandemi Covid-19 masih terasa pahit bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Rendahnya permintaan otomatis berdampak pada rendahnya penyerapan produk kopi, bahkan dari tingkat petani.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mencatat, pandemi Covid-19 menyebabkan 402.000 ton buah kopi tidak terserap di Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Sebanyak 90 persen dari hasil produksi kopi di Bener Meriah ditujukan untuk ekspor.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan