logo Kompas.id
EkonomiPerkuat Sinergi Pemulihan...
Iklan

Perkuat Sinergi Pemulihan Ekonomi Nasional

BI mendorong pemulihan ekonomi tahun depan melalui ”satu prasyarat dan lima strategi”. Adapun OJK bersama TPKAD menelurkan program ”Kredit Lawan Rentenir” dan temu bisnis.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha/Agnes Theodora
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RTtmMY6TrYUhhcN_ueDtb8Ra3V4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Faafc16bb-e146-4a78-b254-fd1175074061_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Suasana pameran produk kerajinan UMKM di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (18/11/2020). UMKM merupakan salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19. Namun, di sisi lain, UMKM diharapkan menjjadi tulang punggung pemulihan ekonomi nasional karena kemampuannya menyerap tenaga kerja.

JAKARTA, KOMPAS — Bank Indonesia mendorong para pemangku kepentingan terkait untuk memperkuat sinergi memulihkan ekonomi nasional yang terimbas pandemi. Bank Indonesia akan menopangnya, antara lain, dengan mempertahankan tren suku bunga rendah secara terukur, kebijakan makroprudensial yang dapat lebih menggerakkan sektor riil, dan akselerasi ekonomi digital.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan, ekonomi Indonesia pada 2021 bisa tumbuh pada kisaran 4,8 persen hingga 5,8 persen. Namun, hal ini hanya bisa terjadi dengan syarat vaksinasi dan disiplin protokol Covid-19 dijalankan optimal sehingga mata rantai penularan Covid-19 di Indonesia bisa terputus. Langkah itu perlu diikuti dengan lima kebijakan strategis yang mencerminkan sinergi lintas pemangku kepentingan.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan