logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDaya Tarik Fiskal Migas...
Iklan

Daya Tarik Fiskal Migas Indonesia di Bawah Rata-rata

Industri hulu migas Indonesia tengah lesu. Produksi dalam negeri terus merosot. Perlu banyak perbaikian dan terobosan untuk memulihkan industri yang pernah berjaya pada masa lalu tersebut.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dt_4UDFOqVLhma-xaPcdgK7PIMg=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_23582419_71_1.jpeg
Kompas

Pekerja memeriksa pumping unit atau pompa angguk Bukaka yang beroperasi di field Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (24/5/2016).

JAKARTA, KOMPAS β€” Daya tarik fiskal Indonesia di sektor hulu minyak dan gas bumi atau migas di bawah rata-rata dunia. Butuh banyak perbaikan agar iklim investasi di Indonesia pulih dan menarik di mata investor. Tantangan lain adalah target produksi 1 juta barel minyak per hari pada 2030 yang tak mudah dicapai.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara pada Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Pande Putu Oka Kusumawardani, berdasarkan penelitian ahli, potensi migas di Indonesia masih menarik untuk dikembangkan. Hanya saja, Indonesia perlu memperbaiki iklim investasi untuk menarik minat investor.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan