logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPermintaan Listrik PLN Turun...
Iklan

Permintaan Listrik PLN Turun hingga 13 Persen

Penurunan permintaan listrik PT PLN (Persero) mencapai 13 persen tahun ini sehingga menjadi salah satu penyebab tingginya kelebihan pasokan listrik. KPK mengharapkan PLN melakukan efisiensi agar tak jadi celah korupsi.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/B9WtWFlviQBhNAe6ct1ipPGLfQc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F6bed791d-acfa-4766-9148-c8b078680612_jpg.jpg
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Konferensi Pers Rapat Koordinasi Perbaikan Tata Kelola Aset dan Penyerahan Sertifikat Tanah kepada PLN dan Pemerintah Daerah di Sulawesi Tenggara, Kamis (12/11/2020). Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata, Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra, Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto, Wakil Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo, dan Gubernur Sultra Ali Mazi.

KENDARI, KOMPAS β€” Di situasi sulit pandemi Covid-19, PT PLN (Persero) mengalami penurunan permintaan listrik mencapai 13 persen. Hal ini turut menjadi penyumbang berlebihnya cadangan listrik di Indonesia. Efisiensi dan perbaikan diharapkan segera dilakukan agar kerugian dari kelebihan pasokan tidak semakin membesar.

Wakil Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo menuturkan, di tengah pandemi Covid-19, pihaknya mengalami penurunan permintaan yang luar biasa. Penurunan berkisar di 11 persen hingga 13 persen dari masa sebelumnya.

Editor:
agnespandia
Bagikan