logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊIndonesia Masih Memerlukan...
Iklan

Indonesia Masih Memerlukan Minyak dan Gas Bumi

Energi terbarukan semakin berkembang. Namun, Indonesia masih akan tetap memerlukan energi fosil.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/K2_hCVdeQ6A5ohYN5reCLw3D-C8=/1024x626/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F20100524agsHa_1589290502.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Truk berat mengangkut batubara di Blok Tutupan yang ditambang PT Adaro Indonesia di perbatasan Kabupaten Tabalong dan Balangan, Kalimantan Selatan, Rabu (19/5/2010).

JAKARTA, KOMPAS β€” Indonesia masih memerlukan sumber daya minyak dan gas bumi sebagai sumber energi primer hingga beberapa tahun mendatang. Hal ini sejalan dengan target produksi minyak 1 juta barel per hari pada 2030. Penggunaan minyak dan gas bumi sudah diatur dalam rencana umum energi nasional kendati penggunaan sumber energi terbarukan terus dinaikkan.

Menurut Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto, pada 2025, porsi minyak bumi dalam bauran energi nasional adalah 25 persen dan gas bumi 22 persen terhadap keseluruhan sumber energi di Indonesia. Pada 2050, porsi gas bumi naik menjadi 24 persen dan minyak bumi diturunkan menjadi 20 persen. Adapun porsi energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen pada 2025 dan 31 persen pada 2050.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan