logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊEksploitasi Berlebihan,...
Iklan

Eksploitasi Berlebihan, Pemanfaatan Sidat Perlu Ditata

Peningkatan permintaan pasar menyebabkan terjadinya eksploitasi benih sidat secara berlebihan. Tingginya eksploitasi sidat ini memicu penurunan stok di alam.

Oleh
bm lukita grahadyarini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/B8vLi05yF4z3XVSWUFb1gAk8nRk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200710GER_Budidaya-Sidat-Banyuwangi5_1594369668.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Seorang pekerja membersihkan tambak milik PT Iroha Sidat Indonesia di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (10/7/2020). Dalam setahun, PT Iroha Sidat Indonesia mampu memproduksi 100 ton sidat yang didistribusikan 14 negara di Benua Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia.

JAKARTA, KOMPAS β€” Tren meningkatnya permintaan ekspor sidat membuat penangkapan ikan sidat di alam semakin masif. Oleh karena itu, pengelolaan sidat perlu ditata dan didorong agar berkelanjutan.

Komoditas sidat asal Indonesia dikenal memiliki kualitas dan bernilai ekonomi tinggi untuk diolah menjadi makanan, obat-obatan, dan suplemen. Sidat merupakan ikan yang dapat  hidup di perairan tawar dan laut (catadromous). Siklus hidupnya memijah di laut, kemudian bermigrasi ke air tawar, berkembang menjadi dewasa sebelum bermigrasi kembali ke laut untuk bertelur.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan