logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPerpanjangan Fasilitas Dagang ...
Iklan

Perpanjangan Fasilitas Dagang Mempermanis Hubungan RI-AS

Indonesia berpeluang menjadi penengah dalam hubungan dagang yang memanas antara Amerika Serikat dan China. Peran ini berpotensi muncul seiring perpanjangan fasilitas pembebasan tarif perdagangan Indonesia oleh AS.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fVcr2ZvI1JSxtPEKKnhk0no7_os=/1024x702/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2FWhatsApp-Image-2020-10-29-at-1.29.37-PM_1603953515.jpeg
Kompas

Presiden Joko Widodo menerima Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Richard Pompeo, Kamis (29/10/2020), di Istana Bogor. Kepada Pompeo, Jokowi menyampaikan keinginan Indonesia agar AS lebih memahami dunia Islam. Jokowi juga mau AS membuktikan komitmennya pada Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS β€” Perpanjangan fasilitas pembebasan tarif dari Amerika Serikat bagi Indonesia mempermanis hubungan dagang kedua negara. Fasilitas ini dinilai sebagai sinyal positif bagi Indonesia dalam memanfaatkan jaringan dan diplomasi dagang untuk menengahi situasi perdagangan dunia yang memanas akibat ketegangan Amerika Serikat-China.

Mengutip laman Perwakilan Perdagangan AS atau USTR, Sabtu (31/10/2020) waktu setempat, USTR telah menyelesaikan peninjauan hak penerimaan fasilitas pembebasan tarif impor barang oleh AS (generalized system preferences/GSP). Keputusannya, tidak menghilangkan manfaat dari fasilitas tersebut kepada Indonesia, Georgia, dan Uzbekistan. Tinjauan terhadap GSP bagi Indonesia dilakukan sejak 2018.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan