KINERJA perbankan
Laba Bersih BCA Turun 4,2 Persen, Jahja: Laba Makin Sulit Diprediksikan
Proyeksi pertumbuhan laba bersih masih bisa dilakukan, tetapi sangat sulit. Kami tidak bisa membeberkan proyeksi pertumbuhan laba bersih untuk akhir tahun karena ketidakpastian cukup besar.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2FDSC02808_1570540109.jpg)
Salah satu gerai Bank Central Asia (BCA) dalam Indonesia Knowledge Forum (IKF) VIII 2019 di Jakarta, Selasa (8/10/2019). BCA meluncurkan aplikasi investasi khusus ponsel pintar bernama Welma.
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Central Asia Tbk mencatatkan penurunan laba bersih 4,2 persen menjadi Rp 20 triliun pada triwulan III-2020. Di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19, pertumbuhan laba perbankan semakin sulit diproyeksikan.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, proyeksi pertumbuhan laba bersih masih bisa dilakukan, tetapi sangat sulit. Ketidakpastian selama Covid-19 cukup tinggi, terutama pada masa transisi. Penanganan Covid-19 yang optimal memengaruhi kinerja ekonomi nasional, termasuk perbankan.