logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊTata Kelola Garam Butuh...
Iklan

Tata Kelola Garam Butuh Sinergi Hulu-Hilir

Pembenahan masalah garam rakyat membutuhkan sinergi hulu-hilir dan perbaikan tata niaga garam. Kebijakan sepatutnya berorientasi peningkatan produktivitas dan kualitas garam rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan industri.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Hwl54QFt726JCDSlaVos4aSyuqI=/1024x644/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F6b4b58ef-14b6-4e62-9489-44d0f74399c3_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Petani memindahkan garam yang baru dipanen di sentra produksi garam di Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/9/2020). Petani garam di kawasan tersebut mengkhawatirkan hujan yang bisa turun sewaktu-waktu di musim kemarau. Sepuluh hari sekali jika panas terik, para petani bisa memanen garam.

JAKARTA, KOMPAS β€” Persoalan klasik soal minimnya serapan garam rakyat dan kualitas garam yang belum memenuhi standar industri membutuhkan solusi hulu-hilir. Solusi itu meliputi pembenahan produksi serta metode pencucian hingga pengolahan garam rakyat untuk memenuhi kebutuhan industri.

Mengalirnya garam impor sebagai pilihan industri dalam mencukupi kebutuhan bahan baku di sisi lain memukul semangat petambak garam untuk bangkit membenahi produksi. Upaya menyinergikan usaha garam rakyat dengan industri pengolahan diperlukan untuk mengoptimalkan serapan garam rakyat.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan