logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKonsumsi Masyarakat Masih...
Iklan

Konsumsi Masyarakat Masih Terbatas

Konsumsi masyarakat masih terbatas karena merasa belum aman dari Covid-19. Investasi dan tabungan menjadi pilihan.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha/karina isna irawan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rnfTl1I3eMq8I40hTcLa5bsyABY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Ff6b48ea7-9d04-4270-b23a-c4a226f67510_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pengunjung memilih telur negeri di pusat perbelanjaan ritel Hypermart di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Kamis (24/9/2020). Tetap terjaganya aktivitas ekonomi di sektor riil diyakini dapat mempercepat perekonomian keluar dari jurang resesi dan selanjutnya kondisi ekonomi bisa pulih secara bertahap.

JAKARTA, KOMPAS β€” Masyarakat masih enggan melakukan aktivitas konsumsi. Pandemi Covid-19 mengakibatkan kemampuan ekonomi mereka masih tidak menentu. Untungnya, sebagian masyarakat mengalihkan dana simpanan mereka dari perbankan ke instrumen investasi ritel negara sehingga uang bisa diputar untuk proyek strategis pendorong ekonomi.

Staf Ahli Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Makroekonomi dan Perbankan Ryan Kiryanto, Minggu (4/10/2020), mengatakan, peningkatan nasabah deposito (deposan) dengan nilai simpanan di atas Rp 5 miliar sebenarnya stagnan. Bahkan, apabila ditinjau lebih lanjut, deposan di atas Rp 5 miliar menyusut tipis secara absolut ataupun persentase karena turunnya porsi deposan di bawah Rp 100 juta.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan