logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKedai Kopi Menjaga Diri dari...
Iklan

Kedai Kopi Menjaga Diri dari Imbas Pandemi

Kedai kopi berupaya menjaga diri di kala pandemi. Gerakan berbagi kopi berbasis donasi, efisiensi produksi, hingga kembali ke kultur lama perdagangan bubuk dan biji kopi dilakukan.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/psTIVfzkDmUgcsdVl3Dw5fvNCIQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F445eb70b-46cb-43e3-aeba-6e8de76a7f95_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pedagang melayani pelanggan yang hendak membeli biji kopi di Toko Dunia Kopi, Pasar Santa, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020). Dunia Kopi menyediakan berbagai jenis kopi dari banyak daerah di Nusantara. Akibat pandemi Covid-19, Kementerian Pertanian memperkirakan produksi kopi nasional tahun ini akan turun 35 persen dibandingkan dengan produksi kopi pada 2019 yang sebesar 760.963 ton.

Bisnis kedai kopi terimbas pandemi. Para pemiliknya berupaya bersiasat menjaga bisnisnya agar tak semakin terkontraksi. Gerakan berbagi kopi berbasis donasi, efisiensi produksi, hingga kembali ke kultur lama perdagangan bubuk dan biji kopi dilakukan.

Co-founder Bagi Kopi, Dalzi Danil (27), merintis bisnis kedai kopi bersama seorang temannya pada Maret 2019 di Bandung. Saat itu, kedai kopi yang dirintisnya menyewa toko berukuran 8 x 8 meter. Gelora pebisnis muda terus memuncak sampai akhirnya mengubah strategi pemasaran (rebranding).

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan