logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPahit Kopi Pandemi
Iklan

Pahit Kopi Pandemi

Sejak 2010 harga kopi terus turun dari 4,68 dollar AS per kg menjadi di bawah 2,5 dollar AS per kg selama pandemi. Tiap peningkatan 1 persen harga kopi dunia, pendapatan pekerja kopi kelas bawah meningkat 3 persen.

Oleh
hendriyo widi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lihDPRsygVS4sypT8vMH-jlTSxA=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F13097ac9-3ea3-4f7d-86f4-2217fb7ee9b6_jpg.jpg
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Kopi arabika gunung malang berbuah dan siap dipanen di lereng Gunung Slamet, tepatnya di Grumbul Gunung Malang, Desa Serang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (26/7/2020).

Segelas atau secangkir kopi memiliki kisah dan tak pernah memilih. Dia biasa menjadi teman berkisah tentang apa saja atau dengan siapa saja, mulai dari obrolan ringan hingga diskusi berat. Namun, dia lebih banyak diam dan mendengar banyak kisah mulai dari produsen, pengolah, pedagang, pengusaha kopi olahan, hingga para peminum kopi.

Kala pandemi, segelas kopi ingin menera kisah sendiri. Kisahnya tentang para barista serta pemilik warung, kedai, dan kafe kopi yang sepi pengunjung. Kisah para pekerja yang dirumahkan atau yang mengalami pemutusan hubungan kerja. Kisah para eksportir kopi yang sepi permintaan. Kisah para petani dan pelaku usaha/industri kecil menengah olahan kopi yang khawatir dengan rendahnya harga dan serapan pasar kopi.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan