logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDampak Ekonomi PSBB DKI...
Iklan

Dampak Ekonomi PSBB DKI Ditentukan Durasi dan Efektivitasnya

Ongkos yang mesti dibayar pemerintah menerapkan kembali PSBB sangat mahal, yakni risiko kenaikan angka kemiskinan dan penurunan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, pemerintah harus memastikan PSBB kali ini berjalan efektif.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sbgwUjNTzRKP7tgCys6FX9PWbkM=/1024x664/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F9e159a45-439d-4103-857e-2cf2b23a5339_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pada Kamis (10/9/2020) jumlah penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta tercatat 1.450 kasus. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan pengetatan di sejumlah sektor mulai awal pekan mendatang.

JAKARTA, KOMPAS β€” Dampak ekonomi penerapan kembali pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di DKI Jakarta ditentukan durasi dan efektivitasnya. Prioritas saat ini adalah pencegahan penyebaran Covid-19. Setelah itu, perekonomian otomatis akan membaik secara bertahap.

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Fadhil Hasan, mengatakan, PSBB pasti berdampak pada ekonomi. Namun, besaran dampaknya tergantung dari durasi dan efektivitas penerapannya. Setelah penyebaran virus tertangani, dampak ekonomi yang ditimbulkan PSBB akan otomatis pulih.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan