logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊSubsidi Gaji, Biar Lambat Asal...
Iklan

Subsidi Gaji, Biar Lambat Asal Selamat

Kalau tidak tepat sasaran, akhirnya diberikan kepada orang yang punya penghasilan lebih, dampaknya pada konsumsi juga tidak efektif. Masyarakat yang punya uang lebih memilih menabung kalau dapat uang tambahan.

Oleh
Agnes Theodora
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/osW4Hl5cT5kTBz3_p0CSC5vS-QU=/1024x626/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2Fe629364e-d0ec-4bab-9285-b704f1efbaf6_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Sejumlah karyawan berjalan kaki di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (5/8/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup sementara sejumlah perkantoran di Jakarta setelah ditemukan karyawan yang terpapar Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah diingatkan berhati-hati menyalurkan bantuan subsidi gaji kepada pekerja. Bantuan harus disalurkan kepada pekerja dan sektor yang benar-benar membutuhkan. Meski memerlukan waktu dan upaya lebih, verifikasi dan penetapan skala prioritas terhadap sasaran penerima subsidi gaji menjadi penting agar uang negara tidak keluar sia-sia.

Sejauh ini, proses pendataan nomor rekening pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dihimpun tanpa batasan sektor, wilayah, dan skala usaha. Syaratnya, calon penerima harus berstatus peserta pekerja penerima upah (PU) di BPJS Ketenagakerjaan dan aktif mengiur hingga Juni 2020.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan