logo Kompas.id
Ekonomi”Vaksin” Ekonomi Daerah
Iklan

”Vaksin” Ekonomi Daerah

Semakin masifnya guliran dana pusat ke daerah berpotensi memunculkan ”virus” lama di kalangan penggelola dan pengguna anggaran, yaitu ”virus” korupsi.

Oleh
hendriyo widi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HuVbk4ZAV59u_ZT-Qr9shHbLKbM=/1024x684/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FSingapore-Economy_90433617_1594742020.jpg
AP PHOTO/YONG TECK LIM, FILE

Foto 30 Juni 2020 ini memperlihatkan pemandangan patung Merlion di salah satu sudut area Marina Bay, Singapura. Ekonomi Singapura mengalami resesi yang ditandai dengan kinerja perekonomian yang tumbuh minus dalam dua triwulan berturut-turut. Pertumbuhan ekonomi menyusut 41,2 persen secara triwulanan dan minus 12,6 persen secara tahunan pada triwulan II-2020. Sebelumnya, pada triwulan I-2020, ekonomi Singapura tumbuh minus 2 persen secara tahunan dan minus 10 persen secara triwulanan.

Bayang-bayang resesi menghantui Indonesia seusai ekonomi Korea Selatan dan Singapura tumbuh minus pada triwulan I dan II tahun ini. Pada triwulan I-2020, Indonesia masih beruntung karena ekonomi nasional tumbuh 2,97 persen. Namun, pada triwulan II-2020, ekonomi Indonesia diperkirakan minus 3,8 persen.

Pemerintah Indonesia tidak ingin pandemi Covid-19 menyebabkan resesi. Pemerintah berupaya menjaga ekonomi nasional agar tidak tumbuh minus dalam dua triwulan berturut-turut. Oleh karena itu, Indonesia berupaya mengungkit akselerasi pemulihan ekonomi pada Juli, Agustus, dan September 2020. Tujuannya jelas agar ekonomi pada triwulan III-2020 tak tumbuh di bawah nol persen.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan