logo Kompas.id
EkonomiKetimpangan Infrastruktur Jadi...
Iklan

Ketimpangan Infrastruktur Jadi Kendala ”Stay at Home Economy”

Pergeseran perilaku konsumen menopang lahirnya "stay at home economy" dan membuka peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Sayangnya, ada problem penguasaan dan akses teknologi digital.

Oleh
M Paschalia Judith J
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7BZJA5-zJUD1QUgygFuUfPMWml0=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FDSC09256_1582972264.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Riyal, seorang teknisi peralatan telekomunikasi nirkabel, mengecek komponen menara base transceiver station (BTS) milik penyedia layanan telepon seluler XL Axiata di Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (29/02/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Ketersediaan jaringan internet yang disokong oleh infrastruktur telekomunikasi menjadi salah satu modal vital bagi aktivitas ekonomi dari tempat tinggal. Sayangnya, masih ada sejumlah titik, utamanya di wilayah pelosok, yang belum mendapatkan akses jaringan tersebut.

Pembatasan gerak dan tuntutan menjaga jarak fisik akibat pandemi Covid-19 membentuk kebiasaan baru yang mendorong lahirnya ”ekonomi dari rumah”. Peluang  baru muncul seiring perubahan besar perilaku konsumen, yakni dari  jalur luring ke daring, yang ditopang oleh teknologi digital. problem akses dan literasi digital membuat peluang itu tidak bisa dimanfaatkan secara optimal

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan