Relaksasi Harga Sewa Dapat Pertahankan Okupansi Ritel

Tantangan yang dihadapi sektor properti di masa pandemi Covid-19 mesti disiasati, antara lain dengan relaksasi biaya sewa.

Kompas/Hendra A Setyawan

Iklan-iklan penawaran properti baru tersebar di berbagai sudut kota, seperti terlihat di kawasan Ciater, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (4/4/2020). Posisi Tangerang Selatan sebagai daerah penyangga Ibu Kota menjadikan kawasan ini dijejali permukiman-permukiman baru untuk kebutuhan masyarakat urban. Setiap jengkal lahan tak lepas dari pembangunan fisik properti, mulai perumahan berkonsep realestat, apartemen, ruko, rukan, pergudangan, perkantoran, hingga pusat-pusat belanja.

JAKARTA, KOMPAS — Okupansi atau tingkat hunian properti ritel pada Januari-Juni 2020 turun 0,1 persen dibandingkan dengan semester-II 2019. Diperkirakan, okupansi ritel pada semester II-2020 masih akan kembali melemah karena pelaku usaha masih berhadapan dengan pandemi Covid-19.

Berdasarkan riset konsultan properti Knight Frank Indonesia di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, okupansi ritel pada semester I-2020 sebesar 86,7 persen. ”Angka ini turun tipis 0,1 persen dibandingkan dengan semester sebelumnya,” kata Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat saat konferensi pers dalam jaringan, Kamis (23/7/2020).