logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊIndustri Perkapalan Batam...
Iklan

Industri Perkapalan Batam Lumpuh Sementara Diterjang Pandemi

Empat bulan terakhir jumlah penumpang menurun drastis. Dari normalnya lebih kurang 13.200 orang per hari, kini hanya sekitar 300 orang per bulan.

Oleh
PANDU WIYOGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/w_areg-hyXFRT_WuhvzS81Px5t4=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F44e04014-cc15-4562-8b92-83b6ce5db991_jpeg.jpg
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Sebuah alat berat menunggu untuk memindahkan muatan dari kapal angkut ke dalam gudang di Pelabuhan Kargo Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (11/3/2020). Rencananya pemerintah akan meningkatkan kapasitas pelabuhan itu dari 350.000 TEUs per tahun menjadi 800.000 TEUS per tahun.

BATAM, KOMPAS β€” Pembatasan mobilitas di Singapura dan Malaysia membuat industri perkapalan di Batam, Kepulauan Riau, mati suri selama empat bulan terakhir. Pemerintah diminta serius mengatasi penyebaran Covid-19 agar aktivitas pelayaran yang menjadi tulang punggung perekonomian di kota itu dapat segera pulih.

Ketua Persatuan Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia (INSA) Batam Osman Hasyim, Selasa (14/7/2020), mengatakan, pandemi Covid-19 membuat aktivitas pelayaran penumpang antarnegara hampir lumpuh sepenuhnya. Sejumlah perusahaan yang terus merugi sejak empat bulan belakangan terancam gulung tikar dalam waktu dekat.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan