logo Kompas.id
EkonomiPemesanan dalam Jaringan Calon...
Iklan

Pemesanan dalam Jaringan Calon Wisatawan ke Labuan Bajo Merugikan Pelaku Wisata Lokal

Sistem ”booking on line” dengan kuota 50 calon wisatawan yang hendak masuk ke Pulau Komodo dipersoalkan para pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/anSLQIvQwaSV-UQQarv4ZK94MFI=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200119_175114_1579480043.jpg
KOMPAS/NINA SUSILO

Pantai di Labuan Bajo menjadi salah satu daya tarik wisata. Pemerintah mengembangkan Labuan Bajo sebagai satu dari lima destinasi wisata superprioritas.

LABUAN BAJO, KOMPAS — Sistem pemesanan dalam jaringan dengan kuota 50 calon wisatawan  yang  hendak masuk ke Pulau Komodo dipersoalkan pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Cara ini dinilai sangat merugikan pelaku wisata setempat. Hanya agen perjalanan tertentu yang bisa mengakses ke laman atau situs pariwisata milik Taman Nasional Komodo.

Ketua Asosiasi Pelaku Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Manggarai Barat NTT, Evodius Konsomar, dihubungi di Labuan Bajo, Senin (13/7/2020), mengatakan, sistem pemesanan dalam jaringan atau booking online bagi  calon wisatawan yang hendak ke Pulau Komodo, kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), merugikan pelaku usaha wisata di sana. Sistem ini dikendalikan Balai TNK dengan jumlah kuota wisatawan hanya 50 orang per hari bisa ke Pulau Komodo.

Editor:
agnespandia
Bagikan