logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPola Kerja Fleksibel Lebih...
Iklan

Pola Kerja Fleksibel Lebih Menguntungkan

Sebuah survei global menunjukkan, tiga dari empat karyawan menyukai gabungan model kerja di kantor dan jarak jauh. Mayoritas karyawan menginginkan pekerjaan mereka dilihat dari produktivitas, bukan waktu kerja.

Oleh
ERIKA KURNIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/M349UuuEnnbjNAGncEbYUVrQmWQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F488a6cf5-4cb2-4e75-8fae-03103c8041c9_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pegawai Rumah Makan Bebek Kaleyo, Rawamangun, Jakarta Timur, menyiapkan pesanan pembeli dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, kaus tangan, dan pelindung wajah, Selasa (2/6/2020).

Pembatasan sosial dan fisik sebagai bagian dari normal baru di tempat usaha masih diterapkan banyak perusahaan. Sistem ini tidak jarang mengharuskan pekerja untuk bergantian bekerja di rumah dan kantor. Pola kerja seperti itu diharapkan dapat diterapkan lebih lama, bahkan setelah pandemi usai.

Sean Fleming, penulis senior di World Economic Forum, Senin (8/7/2020), menulis, perubahan pola kerja tersebut diamini banyak pekerja dan pemberi kerja. Kesimpulan itu didapat dari hasil survei perusahaan sumber daya manusia global, Adecco, yang diadakan Mei 2020 pada 8.000 responden, yang terdiri dari karyawan, manajer, dan eksekutif tertinggi (usia 18-60 tahun).

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan