VIRUS KORONA
Jaga Jarak Sulit Diterapkan di Pusat Keramaian
Wabah Covid-19 akibat virus korona galur baru di Jawa Timur belum mereda, antara lain, karena sulitnya memastikan masyarakat menerapkan protokol kesehatan, terutama jaga jarak fisik.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200708bro-pantura1_1594190359.jpg)
Suasana di Pantai Dalegan, Gresik, Jawa Timur, Jumat (3/7/2020), yang kembali dibuka setelah ditutup sementara karena wabah Covid-19. Pembukaan kembali obyek wisata disertai penerapan protokol kesehatan ini untuk menekan risiko penularan wabah Covid-19.
SURABAYA, KOMPAS — Wabah coronavirus disease 2019 akibat virus korona galur baru atau SARS CoV-2 di Jawa Timur belum mereda, antara lain, karena sulitnya memastikan masyarakat menerapkan protokol kesehatan, terutama jaga jarak fisik untuk mencegah penularan Covid-19.
Salah satu jalur rawan penularan Covid-19 di Jatim adalah pesisir utara (pantura), khususnya dari Surabaya ke barat (Jawa Tengah) melalui Gresik, Lamongan, dan Tuban. Data resmi laman http://infocovid19.jatimprov.go.id/ yang dikelola oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Rabu (8/7/2020), Surabaya terus menjadi wilayah terparah paparan wabah Covid-19, diikuti Sidoarjo di selatan dan Gresik di barat.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Jaga Jarak Sulit Diterapkan di Pusat Keramaian".
Baca Epaper Kompas