logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊLahan Bekas Gambut Siap...
Iklan

Lahan Bekas Gambut Siap Ditanami Padi pada Oktober 2020

Produktivitas padi di lahan pangan bekas gambut itu diperkirakan 1,2 ton-2,9 ton per hektar. Melalui rehabilitasi irigasi, produktivitasnya diperkirakan dapat melonjak menjadi minimal 4 ton-5 ton per hektar.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5GcApWUoIW_Wu4s3byrSwb1oOQ8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2F414019_getattachmenta89f8e3c-693c-4282-a1e6-843c49e92b46405406.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Petani di Desa Pantik, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, menyemai padi di lahan persawahan tanpa bakar yang dikelola PT Sinar Pangan Indonesia (SPI), Rabu (1/2/2017). Badan Restorasi Gambut (BRG) RI berencana mengaplikasikan teknik membuka lahan tanpa membakar dengan menggunakan bakteri pengurai untuk mengurangi keasaman tanah gambut di beberapa provinsi lainnya.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah tengah menggarap lahan bekas pengembangan gambut di Kalimantan Tengah guna memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan rehabilitasi irigasi di area uji coba, lahan tersebut dapat ditanami padi pada musim tanam Oktober tahun ini.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan, dari sekitar 165.000 hektar lahan bekas pengembangan gambut yang digarap pemerintah, seluas 28.000 hektar akan menjadi area uji coba. Meskipun lahan bekas pengembangan, tidak ada lagi tanah gambut di area itu. Lahan pangan yang tengah digarap pemerintah memiliki tanah aluvial.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan