logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPanen Garam Dimulai, Stok...
Iklan

Panen Garam Dimulai, Stok Masih Menumpuk

Stok garam di Tanah Air menumpuk karena tidak terserap pasar. Padahal, musim panen garam sudah dimulai. Keran impor garam dituding menyebabkan rendahnya serapan garam rakyat.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/R9FGW7KpbV8FCmjevIGQBQXOz3U=/1024x602/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fec80473f-aa7b-46d4-a7ab-cf266186dc06_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Buruh memindahkan garam hasil produksi tahun lalu dari dalam gudang ke atas truk di sentra produksi garam di Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (24/6/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Memasuki musim panen garam tahun 2020, stok garam sisa tahun lalu masih menumpuk. Penumpukan stok tidak hanya terjadi untuk garam konsumsi, tetapi juga garam industri. Dampak pembukaan keran impor garam diduga menghambat penyerapan garam produksi dalam negeri.

Penumpukan stok terjadi untuk garam industri yang selama ini didorong pemerintah untuk produksi. Di Nusa Tenggara Timur (NTT), garam industri hasil panen menumpuk sejak tahun 2018 karena rendahnya penyerapan dari pabrik pengolahan dan industri pengguna garam industri.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan