logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBank Dunia: Fiskal Berpotensi ...
Iklan

Bank Dunia: Fiskal Berpotensi Makin Ketat Pascapandemi

Bank Dunia memperingatkan risiko pengetatan ruang fiskal Indonesia pascapandemi Covid-19. Pendapatan negara akan merosot lebih rendah dari sebelum terjadi pandemi, sementara pengeluaran utang dan bunga meningkat pesat.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oPWxHXhOTB_lUW75jdn9CMYRoks=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F871eb9ca-252c-4ec5-bb97-6d55ac5af551_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal RAPBN 2021 dalam Rapat Paripurna DPR yang digelar di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/5/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Indonesia akan mengalami pengetatan ruang fiskal pascapandemi Covid-19. Tanpa reformasi kebijakan yang signifikan, pendapatan negara akan merosot lebih rendah dari sebelum terjadi pandemi, sementara pengeluaran utang dan bunga meningkat pesat. Kondisi ini berbahaya dan patut diwaspadai.

Bank Dunia dalam laporan belanja publik yang dirilis Senin (22/6/2020) menyoroti keuangan dan kualitas belanja Pemerintah Indonesia. Dalam 20 tahun terakhir, rasio penerimaan terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih di bawah 20 persen. Angka itu lebih rendah dibandingkan rata-rata negara berkembang, yaitu sebesar 27,8 persen.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan