logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊHarga Gula Petani Anjlok,...
Iklan

Harga Gula Petani Anjlok, Tunda Dulu Olah Gula Mentah

Harga gula di tingkat petani anjlok seiring bertambahnya pasokan ke pasar. Sejumlah pihak berharap pengolahan gula mentah impor ditunda agar situasi tak semakin menekan petani.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2iDvYolr7RwmStw69lq66Gx4nYM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F8c17c047-ba81-4587-8758-5a10022bd6e9_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Proses bongkar muat gula mentah asal Filipina di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (18/2/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Penggelontoran gula impor ke pasar seiring musim giling tebu membuat harga gula di tingkat petani makin tertekan. Oleh karena itu, pengolahan gula mentah impor dan distribusinya mesti ditunda agar situasi harga tidak justru merugikan petani tebu rakyat dan produsen gula di dalam negeri.

Harga gula pasir di pasar tradisional di Tanah Air berangsur turun sebulan terakhir. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, Jumat (12/6/2020), mencatat, harga rata-rata gula di tingkat konsumen mencapai Rp 16.400 per kilogram (kg). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan situasi awal Mei 2020 yang masih Rp 18.000 per kg.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan