logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บImpor Sultra dari China...
Iklan

Impor Sultra dari China Meningkat, Hindari Ketergantungan Bahan Baku

Nilai impor barang dari China ke wilayah Sulawesi Tenggara melonjak dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini mesti diwaspadai supaya tidak terjadi ketergantungan impor dari satu negara.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7TLRRPcolDh7uY8LqmaaqKKpjQs=/1024x585/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FScreen-Shot-2020-06-02-at-13.13.49_1591094327.png
KOMPAS/TANGKAPAN LAYAR RILIS BPS SULTRA

Hingga April 2020, nilai impor dari China ke Sulawesi Tenggara meningkat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, seperti yang dirilis BPS Sultra, Selasa (2/6/2020), di Kendari. Baran yang diimpor ini sebagian besar disumbang bahan baku pengolahan besi, mesin, peralatan listrik, hingga perabot.

KENDARI, KOMPAS - Pangsa impor barang dari China ke wilayah Sulawesi Tenggara selama empat bulan pertama 2020, mencapai 63,03 persen, atau meningkat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 52,93 persen. Kecenderungan impor secara berulang dari satu negara mesti diwaspadai untuk menghindari ketergantungan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra mencatat, impor produk dari China pada caturwulan pertama 2020 mencapai 299 juta dollar AS atau Rp 4,3 triliun. Sebagian besar bahan yang diimpor adalah bahan baku pembuat baja, mesin, bahan bakar, hingga perabotan.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan