logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPermintaan Ikan Kaleng...
Iklan

Permintaan Ikan Kaleng Melonjak, Salah Satunya untuk Bansos

Kondisi pandemi Covid-19 membuka peluang baru bagi industri makanan ikan olahan. Peluang ini ditangkap pelaku usaha dengan melakukan terobosan bisnis.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DC_krZ3_30z9ko8uxnFb5fX_AF8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2Fddcf3bbd-42ec-4d71-88ef-a86c3ea51879_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pekerja menyusun paket bahan pangan bantuan Presiden RI di Goodang.com, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (16/5/2020). Bahan pangan yang dibagikan untuk warga kurang mampu terdampak pandemi Covid-19 ini terdiri dari beras 10 kg, minyak goreng 2 liter, mi instan 14 bungkus, kornet 2 kaleng, sarden 2 kaleng, kecap, saus, sabun mandi 3 batang, susu 1 liter, dan teh celup 1 boks.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kebutuhan ikan kaleng sarden selama pandemi Covid-19 melonjak, baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri. Lonjakan permintaan di dalam negeri ditopang penyaluran bantuan sosial.

Ketua Harian Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (Apiki) Ady Surya mengemukakan, permintaan ikan kaleng di tengah pandemi Covid-19 melonjak. Pada akhir April 2020, permintaan ikan kaleng sudah naik 200 persen dan tren kenaikan permintaan terus meningkat.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan