logo Kompas.id
EkonomiKemendag Akui Realisasi Impor ...
Iklan

Kemendag Akui Realisasi Impor Gula Bermasalah

Pemerintah mengakui ada masalah terkait impor gula sehingga realisasinya mundur dari jadwal semula. Gula tiba ketika petani tebu rakyat tengah memulai musim panen dan giling pada Mei-Juni 2020.

Oleh
Agnes Theodora
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tL6r7gOvmvEzJxgwz1AUlEQL3tE=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2Faf7c52ff-2c3c-4b29-90a2-b49e2b67ffab_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Petugas mengeluarkan gula pasir saat operasi pasar gula pasir yang dilakukan oleh PT Kebun Tebu Mas di depan Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (22/5/2020). Gula pasir dalam kemasan 50 kilogram yang dijual khusus kepada pedagang tersebut dijual Rp 10.500 per kilogram.

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Perdagangan mengakui realisasi impor oleh pabrik gula yang diberi penugasan oleh pemerintah terlambat karena pengiriman dari negara pemasok terhambat pembatasan akibat pandemi Covid-19. Terbatasnya pasokan di pasar membuat harga gula tetap tinggi.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana, Minggu (24/5/2020) malam, mengatakan, kendala jalur transportasi dan logistik dari sentra produksi negara pengekspor menuju pelabuhan muat di negara importir membuat pergeseran realisasi impor. Gula impor yang semula diperkirakan masuk Maret-April 2020 mundur jadi Mei-Juni 2020.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan