logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บJumlah Kendaraan Pemudik Turun...
Iklan

Jumlah Kendaraan Pemudik Turun Drastis, Arus Balik Tetap Perlu Diwaspadai

Pergerakan kendaraan memang tidak bisa ditekan sampai nol. Indikator keberhasilan opsi pembatasan sosial berskala besar (PSBB), termasuk pengendalian transportasi, juga tidak biner.

Oleh
cyprianus anto saptowalyono
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/spzkCD88Pmwc8mh6Gd8jc6Q1Nuo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F20200522ags28_1590206988.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Penjagaan polisi di Gerbang Tol Palimanan di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (22/5/2020). Razia pemudik yang digelar acak, pemudik diharuskan menunjukkan surat-surat dan dipindai suhu tubuhnya.

JAKARTA, KOMPAS โ€” PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta pada periode Lebaran 2020 turun 62 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Namun, ini belum bisa dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembatasan sosial berskala besar dan larangan mudik. Masih ada persoalan saat arus balik nanti.

Berdasarkan data Jasa Marga, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta pada H-7 hingga H-1 Lebaran atau dari 17-23 Mei 2020 sebanyak 465.582 kendaraan. Jumlah ini turun 62 persen dibandingkan dengan  lalu lintas pada periode Lebaran 2019.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan