logo Kompas.id
›
Ekonomi›Penjualan Lesu, Kenaikan Harga...
Iklan

Penjualan Lesu, Kenaikan Harga Tempat Tinggal Melambat

Pandemi Covid-19 menghambat rencana konsumen merealisasikan pembelian rumah tinggal. Pertumbuhan harga properti tertahan.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BMs1zeFE5AxAoo3TQTq8MWUqUiY=/1024x517/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Fd3eff880-0423-47f5-b9dd-5f4e2550ccd5_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Deretan rumah baru dibangun di sebuah kluster perumahan di kawasan Gunung Batu, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (26/4/2020). Pandemi Covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi melambat. Kondisi ini memukul sektor properti.

JAKARTA, KOMPAS — Tingkat penjualan properti residensial atau tempat tinggal yang anjlok menyebabkan kenaikan harga properti tertahan. Di sisi lain, masyarakat masih mengandalkan perbankan sebagai sumber pembiayaan pembelian tempat tinggal.

Survei harga properti residensial Bank Indonesia (BI) mengindikasikan penjualan properti tempat tinggal pada triwulan I-2020 menurun signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Survei dilakukan terhadap pengembang di 12 kota besar Indonesia untuk mengetahui sumber tekanan inflasi dari sisi permintaan.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan