logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊRindu Bekerja, tetapi Waswas...
Iklan

Rindu Bekerja, tetapi Waswas Membayang

Pandemi membuat perusahaan berpusar dalam paradoks. Di satu sisi, ekonomi perlu dibangkitkan, di sisi lain kesehatan masyarakat perlu diutamakan, khususnya bagi para pekerja yang membutuhkan mata pencarian.

Oleh
ERIKA KURNIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UYycVOtCYmcG9FfjNEHHDWRPCdI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FWhatsApp-Image-2020-05-13-at-6.21.51-PM_1589369126.jpeg
KOMPAS/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA

Suasana Mall Living World, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (13/5/2020).

Hampir dua bulan Annet Herawaty (24), pramuniaga di salah satu pusat perbelanjaan, dirumahkan. Penutupan pusat perbelanjaan membuat gerai aksesori tempatnya bekerja tidak bisa beroperasi. Kebijakan pembatasan sosial berskala besar di Jakarta telah menjauhkan dirinya dengan sumber mata pencarian.

Ia rindu kembali bekerja. Pekerjaannya selama ini membuatnya bergaji Rp 5 juta per bulan, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, saat ini ia megap-megap hanya untuk melunasi kewajiban membayar utang. Mencari pekerjaan baru pun sulit di masa kritis seperti ini.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan