logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKondisi Fiskal Daerah Tertekan
Iklan

Kondisi Fiskal Daerah Tertekan

Pendapatan asli daerah diperkirakan turun karena aktivitas ekonomi lambat dan dana transfer pusat terpangkas. Untuk menopang hidup warga desa, dana desa digulirkan.

Oleh
karina isna irawan/aris prasetyo
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/EImsP4me8usitpSP_3gWDtEt2Kk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F0b811f36-f6ae-4f2a-92bb-2196f6864081_jpg.jpg
KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Warga melintas di dekat spanduk berisi imbauan untuk mewaspadai penularan Covid-19, penyakit yang disebabkan virus korona baru, Minggu (12/4/2020), di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (12/4/2020). Desa Panggungharjo merupakan salah satu desa yang telah mengambil sejumlah langkah untuk menanggulangi penyebaran pandemi Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pandemi Covid-19 paling memukul daerah-daerah yang roda ekonominya digerakkan oleh sektor jasa, pariwisata, dan pertambangan. Pendapatan daerah berpotensi merosot hingga 50 persen seiring penurunan aktivitas dan lemahnya permintaan.

Di sisi lain, alokasi transfer ke daerah dan dana desa juga dipangkas menjadi Rp 762,72 triliun atau sekitar 11 persen dari pagu APBN 2020. Pemangkasan transfer ke daerah dan dana desa berimbas pada pengurangan pendapatan daerah.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan