logo Kompas.id
EkonomiMenolak ”Ayam Ditambat...
Iklan

Menolak ”Ayam Ditambat Disambar Elang”

Peribahasa ”ayam ditambat disambar elang” sesuai dengan kondisi pelaku usaha di rantai pasok ayam pedaging. Meski didera kemalangan karena pandemi Covid-19, mereka menolak jatuh lebih dalam.

Oleh
Erika kurnia
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ynq08jE0I5EWZ1OEEocITUAJ4io=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F5b473488-d22c-4852-90e2-62a40a1a3314_jpeg.jpg
KOMPAS/Berkah Putra Chicken

Ayam pedaging yang dibesarkan oleh perusahaan peternak mandiri, Berkah Putra Chicken, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bagai peribahasa ”ayam ditambat disambar elang”, para pelaku usaha sebagai roda penggerak rantai pasok ayam pedaging didera kemalangan karena pandemi Covid-19. Namun, mereka menolak jatuh lebih dalam demi usahanya dan orang-orang yang menggantungkan hidup pada mereka.

Pemilik usaha peternakan ayam pedaging Berkah Putra Chicken, Agus Suwarna, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menilai kodisi ini paling mencekam dalam dua dekade terakhir. Musuh tak terlihat ini lebih mencekik dibandingkan kenaikan harga pakan. Atau persaingan usaha tidak sehat dengan perusahaan besar, yang menghantui peternak mandiri dua tahun belakangan.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan