logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDipojokkan Investor Asing
Iklan

Dipojokkan Investor Asing

Pandemi Covid-19 membuat sektor keuangan global bergejolak. Investor asing pun ramai-ramai meninggalkan pasar keuangan Indonesia. Untuk menarik kembali investor asing, mau tidak mau, imbal hasil SBN harus dinaikkan.

Oleh
M Fajar Marta
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3K9y-BPi24bMmJRc5CuQalcfNyQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2Fa124abc8-fe6e-4add-96d3-fae4bc18402c_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Petugas menyiapkan uang rupiah di Cash Center PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, di Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Nilai tukar rupiah dalam tren menguat selama dua pekan terakhir dan berada di posisi Rp 15.567 per dollar AS pada Rabu (22/4/2020) berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate. Tren penguatan nilai tukar ini melegakan karena, sejak awal Maret 2020 hingga pekan pertama April 2020, rupiah terjerembab begitu dalam.

Kejatuhan rupiah terjadi karena investor asing beramai-ramai melepas aset-aset domestik dalam rupiah, seperti saham dan Surat Berharga Negara (SBN). Kemudian, investor mengalihkannya ke aset-aset safe-haven dalam dollar AS, seperti treasury bonds atau treasury bills yang diterbitkan Pemerintah Amerika Serikat. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pada Maret 2020, investor asing melepas SBN Rp 112,74 triliun.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan