logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDi Nusa Tenggara Timur,...
Iklan

Di Nusa Tenggara Timur, Pelayaran Rakyat Sulit Berhenti Mengangkut Penumpang

Pelayaran rakyat di pulau terpencil di Nusa Tenggara Timur sulit berhenti mengangkut penumpang karena pusat perbelanjaan bahan pokok berada di ibu kota kabupaten sehingga penyebaran virus korona sulit dibendung

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VLp2HHzwwg75rGqx--0UQ68AyL4=/1024x1365/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F20200417kore-kapal-rakyat-flotim_1587115056.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Sebuah kapal rakyat sedang mengangkut penumpang dari Pelabuhan Waiwerang, Adonara, Flores Timur, menuju Larantuka, ibu kota kabupaten, perjalanan dua jam. Penumpang di dermaga ini selalu membeludak setiap hari.

LARANTUKA, KOMPAS β€” Pelayaran rakyat di pulau terpencil di Nusa Tenggara Timur sulit berhenti mengangkut penumpang karena pusat perbelanjaan bahan pokok berada di pusat kota atau ibu kota kabupaten. Kondisi berpeluang terjadi penularan Covid-19 di pulau terpencil, apalagi 35 lintasan feri di NTT hanya bisa mengangkut logistik, tidak diizinkan membawa penumpang.

Tokoh Masyarakat Adonara, Flores Timur, Matias Sabon (56), dihubungi di Waiwerang, Pulau Adonara, Flores Timur, Sabtu (18/4/2020), mengatakan, kebijakan pemprov melarang semua jenis kapal beroperasi membawa penumpang di perairan NTT sejak 6 Janiari 2020. Sejak itu, pelayaran hanya berlaku untuk kapal Pelni atau feri.

Editor:
agnespandia
Bagikan