logo Kompas.id
›
Ekonomi›Industri Properti Terganggu...
Iklan

Industri Properti Terganggu Pandemi Virus Korona Tipe Baru

Pandemi Covid-19 memukul banyak sektor, termasuk properti. Padahal, pekerja di sektor ini umumnya menerima upah harian. Pemenuhan kebutuhan hidup harian mereka bakal terhenti.

Oleh
AGNES THEODORA/C ANTO SAPTOWALYONO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ps626FeI2QqK8DsGZThzHk397PU=/1024x655/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_14472097_117_1.jpeg
Kompas

Buruh mengerjakan proyek pembangunan kluster perumahan baru di kawasan Cirendeu, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (9/4/2015). Akibat tekanan ekonomi dan politik dalam negeri berdampak pada perlambatan properti. Pengembang membuat proyek perumahan semakin fokus pada segmentasi pasar. Sementara itu, sejumlah industri perbankan telah memangkas bunga kredit di sektor konsumsi, yakni kredit pemilikan rumah (KPR) sepanjang tahun ini.

Pandemi virus korona tipe baru atau SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 berdampak ke berbagai sektor, termasuk industri properti. Pengembang properti bahkan sudah ancang-ancang merevisi target tahun ini, baik dari sisi jumlah unit yang akan dibangun maupun waktu penyelesaian proyek.

Padahal, sektor properti–yang terkait erat dengan konstruksi–memberi dampak berganda bagi banyak sektor. Setidaknya, ada 170 industri turunan yang akan terganggu jika properti lesu. Industri turunan itu antara lain semen, keramik, elektronik, dan peralatan rumah tangga.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan