logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊIndustri Kesampingkan...
Iklan

Industri Kesampingkan Untung-Rugi, Buruh Butuh Biaya Hidup

Kebijakan menjaga jarak dapat diterjemahkan melalui kebijakan bekerja dari rumah. Namun, kebijakan itu sulit diterapkan di pabrik-pabrik padat karya yang peralatan produksinya semua tersedia di pabrik.

Oleh
Agnes Theodora
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_tKhWoQX_-Siyjf1qx-docw_wgs=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F2020213WEN6_1581564960.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pekerja pabrik menyeberang jalan Ungaran-Bawen saat akan berangkat bekerja di kawasan industri sekitar Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (13/2/2020).

Kebijakan bekerja dari rumah untuk meminimalkan penyebaran wabah penyakit Covid-19 akibat virus korona baru membawa tantangan tersendiri bagi industri manufaktur padat karya. Industri ini tidak hanya memiliki pekerja tetap, tetapi juga pekerja kontrak, bahkan pekerja harian lepas.

Meski kebijakan bekerja dari rumah (work from home) diserukan pemerintah, industri diimbau mengesampingkan kalkulasi untung-rugi. Selain itu, industri juga diminta lebih mengedepankan kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan