logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKekurangan Tebu dan Mesin Tua,...
Iklan

Kekurangan Tebu dan Mesin Tua, Pabrik Gula di Jabar Tutup Lagi

Pabrik Gula Sindanglaut di Kabupaten Cirebon terpaksa tutup pada masa giling 2020 karena kekurangan tebu. Penutupan pabrik yang mengandalkan mesin tua ini menambah daftar panjang bangkrutnya pabrik gula di Jawa Barat.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FHdY81YXacLbvVHcFu37hDFtzHY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Ffb973333-f2d1-49fc-8210-2f1ccc46a578_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Pekerja memperbaiki bagian mesin giling di Pabrik Gula (PG) Tersana Baru di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (14/2/2020). Pabrik berkapasitas giling 3.000 ton tebu per hari ini merupakan satu-satunya pabrik gula milik PT Rajawali II, grup PT RNI (Persero), yang masih beroperasi hingga tahun ini. PG Sindanglaut di Cirebon tutup karena kekurangan bahan baku dan mesin tua.

CIREBON, KOMPAS β€” Pabrik Gula Sindanglaut di Kabupaten Cirebon terpaksa tutup pada masa giling tebu 2020 karena kekurangan tebu. Penutupan pabrik yang mengandalkan mesin tua ini menambah daftar panjang bangkrutnya pabrik gula di Jawa Barat. Lebih dari 1.000 petani dan pekerja pun terdampak.

General Manager Unit PG Sindanglaut Wisri Mustofa mengatakan, jajaran direksi PG Rajawali II yang termasuk dalam RNI Group (Persero) telah memutuskan PG Sindanglaut tidak lagi menggiling tebu pada tahun ini. ”Kami sudah menyosialisasikan ini kepada organisasi petani tebu dan pekerja. Memang ada yang menerima dan menolak,” katanya, Jumat (14/2/2020), di Cirebon.

Editor:
agnespandia
Bagikan